Semua pergi, juga kamu. Tapi aku bahagia. Bahagia. Inilah melepaskan,
sebenar-benar melepaskan. Kelak jika waktu merestui perjumpaan kita,
aku yakin sekadar terka pun tak mampu menjawab tanya. Itu urusan-Nya.
Aku bahagia seperti ini. Jadi aku yang dulu. Yang menyimpan rindu
diam-diam. Bukan juga padamu. Entah, hati ini adalah rangkaian cerita
yang ingin kusembunyikan. Aku bahagia. Semoga kamu juga.
Kelak kalau kamu menemukan tulisan-tulisan ini, kau akan tahu semua detail rasa yang pernah ada. Yang kusembunyikan di ruang-ruang ini.
Hari ini, aku memanggil kamu lagi, tapi bukan berarti cerita ini seperti dulu. Kalaupun tentang kita masih berkesempatan menjadi cerita, sudah kubilang, ia akan ada jika hanya disertai keberanian dan tanggung jawab.
Hari ini, aku memanggil kamu lagi, tapi bukan berarti cerita ini seperti dulu. Kalaupun tentang kita masih berkesempatan menjadi cerita, sudah kubilang, ia akan ada jika hanya disertai keberanian dan tanggung jawab.
Ah ya, teman-teman
kerap menanyakanmu, sementara aku tak berani sekadar cari tahu
tentangmu. Apa kabar? Mereka sudah tahu banyak tentangmu. Semoga kau
juga bahagia dengan jalan indah dan tuntunan-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar